Monica Firdaus S. Nama temen aku yang satu ini udah
aku singgung di salah satu post aku. Post aku kali ini khusus membahas
kepergiannya.
Semenjak naik kelas, aku emang jarang ngobrol bareng
sama dia. Aku lihat sih dia kayanya baik-baik aja. Tapi sebenernya, dia sedang
menyimpan masalah yang gak mau dia ceritakan atau dia lihatkan pada
temen-temennya.
Hingga pada suatu hari, tepatnya hari Rabu, 24 April
2013, sehari setelah UN SMA. Aku mendengar kabar mengejutkan darinya. “Monic
pindah”, kata salah satu temen kelasnya yang temenku juga sih, mantan anak
“Magic”. Hah???!! Aku dengernya kaget banget. Koq bisa? Padahalkan,
kemarin-kemarin aku lihat dia baik-baik aja. Gak ada tanda-tanda kalau dia mau
pindah sekolah. ngomong kek, ngadain acara perpisahan gitu sekalian makan-makan
(modus..), atau ninggalin pesan (udah kaya drama aja). Gak ada sedikitpun kata-kata
terakhir darinya sebelum dia pergi. Tiba-tiba aja!
Setelah aku tanya-tanya dan merhatiin Bu Anna &
Bu Ida ngomong, ternyata dia pindah diam-diam ke Pasuruan bersama ibu dan
adiknya. Bapaknya?? Yang aku denger... ternyata mereka punya masalah keluarga
yang ada hubungan dengan bapaknya si Monic ini. Dan bapaknya masih tinggal di
Sumbawa. Aku gak tahu pasti masalahnya apa. Sampai-sampai dia, ibu, dan adiknya
pergi ninggalin bapaknya.
Pemandangan yang paling terlihat pasca kepergian
Monic adalah tangisan Nanda dan Meilis. Gimana enggak! Nanda adalah temen
sebangkunya Monic. Mereka akrab banget, sejauh yang ku lihat. Saking akrabnya
mereka saling ngata-ngatain. Pastilah Nanda terpukul dan kaget banget mendengar
Monic pindah sekolah tiba-tiba tanpa kata-kata perpisahan. Dan satu lagi
Meilis. Mei ini padahal dulunya sangat dibenci Monic. Tapi, mungkin karena
kebaikannya, mereka jadi berteman baik semenjak kelas 2. Sama dengan Nanda, Mei
menangis tersedu-sedu. Dia teringat masa-masa bersama Monic dan saat-saat
terakhir bersama Monic. Yang lainnya (orang-orang yang merasa sangat
kehilangan)??? Menurutku mereka menahan tangisannya. Aku sempat melihat mata Bu
Anna dan Bu Ida sedikit berair.
Monic menurutku orangnya lumayan cuek, tomboy,
tapi.... sedikit cengeng. Cengengnya ini merusak ketomboyannya. Gak Cuma itu,
dia orangnya suka mukul tanpa alasan jelas, dia juga sedikit blak-blakan, kalau
marah gak nanggung-nanggung, dan mukanya sedikit jutek sih. Ok! Itu kan
kejelekannya. Kalau yang baiknya, dia itu tepat waktu, tanggung jawab, mau
belajar keras, pintar main basket, kalau dilihat-lihat cantik juga, lumayan
lucu, gak pelit ngasih video-video korea. Mungkin segitu aja, soalnya aku emang
gak terlalu deket-deket banget. Tapi bagaimanapun juga dia temen aku. Selama
satu tahun sekelas bareng dia, buat aku juga merasa kehilangan.
Sejauh ini, menurut status fb dan twitternya, dia
belum bisa beradaptasi dengan sekolah barunya. Ya iyalah. Orang sumbawa sama
orang jawa beda jauh.....
Kami hanya bisa mendoakan yang terbaik buat kamu
Monic!!!! Kapan-kapan ke Sumbawa yah.... nemuin temen-temen kamu yang
saaaayaaang sama kamu. Walaupun kamu mungkin gak ngerasa hal yang sama. SEE YOU
MONIC......